Assalamualaikum wr wb
Selasa 17 april 2012 hari kedua UN
"diantara" being a person who between A or B or C or anything else, I think it's hard to be act as a netral side. Why?! karna pertama menurut gue kita bukan manusia yang sempurna jadi sekeras apapun kamu mencoba buat jadi orang yang netral pasti ada sisi lain yang bilang kamu gak netral. Kedua tekanan yang kamu rasain, ujung-ujungnya bikin kamu hubbub (galau) harus berbuat apa. Ibarat masalah percintaan "diantara" ini kaya kamu lagi ngejalanin HTS (hubungn tanpa status) yang prospeknya gak jelas, mau tidak atau iya. Hidup enggan matipun tak mau, ya kan?!
Nah di-posting kali ini gue mau bilang soal "diantara" yang sedang gue alamin.......
Ujian Nasional biasa disingkat UN / UNAS adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Seperti ritual yang sering terjadi disetiap UN pun banyak oknum yang memanfaatkan ladang segar ini setiap tahunnya yaitu pembocoran kunci jawaban UN untuk disebar luaskan. Nah dengan pemaparan diatas sudah jelaskan masalah apa yang sedang gue hadapin.
Gue diantara yang memakai "alphabet" dengan yang tidak memakai "alphabet" , jujur aja banyak tekanan batin yang gue rasain. Antara merasa tidak nyaman dengan adanya alphabet ini dan dengan keadaan yang realnya yaitu gue belum bisa berbuat apa-apa. Toh itu semua sudah hak dan tanggung jawab masing masing. Terkadang gue harus bertengkar dengan batin gue sendiri karna gue harus jadi pihak yang netral, pretending like nothing happened demi persahabatan gue. Gimanapun juga mereka semua temen-temen gue selama 3 tahun. Naif atau apa terserah kalian mau bilang apa tapi gue ya begini.
Rasa iri-pun terkadang terpikir oleh gue, gak usah muna hal kaya gitu pasti muncul dipikiran gue kok. Disini gue gak nyalahin lingkungan gue atau yang lain. Disini lebih tepatnya gue ngerasa gue yang salah, kenapa. Ikhtiar gue-pun gak semaksimal yang gue mau jadi mustahil banget buat dapet yang baik-baik ya kan. Gue yakin Allah bisa merubah segalanya, tapi Allah juga butuh ikhtiar dari umatnya. Apa yang kamu tanam itu yang kamu dapat.
Jadi ya disini gue belajar untuk liat ke diri sendiri, cuma mau menispirasi temen-temen yang lain mungkin pernah merasakan ataupun sedang merasakan "diantara" ini. Jangan selalu menyalahkan orang lain yang berbuat salah dimata kita. Nyatanya mereka memang salah dan bukan berarti mereka harus dicaci-maki karna kesalahan mereka ya kan. Lebih baik lihat ke diri sendiri dulu, kita merasa sudah usaha maksimal apakah itu sudah maksimal dimata Allah. Belum tentukan........
with hubbub from Sari
Nan-noel sarang Allah
